PERJUMPAAN SEDERHANA, IMPIAN YANG
TERWUJUD
Bandung,
Maret 2019 silam pertama kali ku bertemu dengannya. Tidak banyak yang kami
bicarakan, namun rasa ini semakin mantap dan tanpa berfikir panjang aku katakan
“iya”..
Kami
memang sudah berada satu atap bersama bertahun-tahun, bekerja di tempat yang
sama hanya berbeda tingkat lembaga pendidikan. Dia seorang guru di SMK,
sedangkan saya guru di TK. Lama memang, tapi kami jarang bahkan hampir bisa
dihitung berapa kali bertemu, hanya ketika ada pertemuan yayasan saja, dan
itupun sekedar say hai dan sudah berlalu, dan masing-masing dari kami tidak
menaruh harapan besar sama sekali.
Aku
pernah menuliskan beberapa kriteria suami impian. Aku tidak berani mencari,
hanya berani meminta kepada Allah. Dalam doa ku meminta jika kriteria yang ku
tuliskan adalah baik untuk agama, hidup, dan matiku, maka semoga Allah
mengabulkannya. Saat sang murobbi menawarkan laki-laki kepada saya, ternyata beliau memberikan nama dia yang memiliki kriteria hampir sama dengan kriteria yang ku
tuliskan. Apa ini sebuah kebetulan..?? tidak ada yang kebetulan di dunia ini,
semua atas kuasa Allah. Dan aku merasa ini adalah doa yang terkabul. Aku
tuliskan, dan aku meminta lewat doa, lalu Allah kirimkan dia. Aku..?? tentu
terkejut dan tidak menyangka dia rekan kerja yang selama ini tidak dipedulikan,
ternyata dia menjadi takdirku dimasa depan.
●●●●
Comments
Post a Comment